Jangan Gunakan 8 Teknik Blackhat SEO Ini

https://seo.or.id/ – Praktik SEO On page terbaik terus berubah. Berikut ini 8 teknik lama SEO yang harus anda hindari, atau jika tidak website anda bisa mendapatkan penalti.

Dahulu banyak praktik black hat SEO terbukti sukses dalam jangka pendek. Tetapi walau bagaimanapun teknik tersebut tidak sustainable. Banyak website yang mempraktikan teknik tersebut terkena penalty berat sehingga susah atau bahkan tidak mungkin untuk bangkit lagi.

8 Teknik SEO yang Dibenci Google

Yang perlu digaris bawahi adalah Google kini menjadi semakin lebih pintar dan terus memperbaiki algoritmanya setiap hari. Karena alasan inilah SEO terus berevolusi begitupun juga dengan strategi On page SEO juga terus berubah.

Sisi buruknya adalah mempraktikkan white hat SEO memerlukan banyak waktu dan keahlian. Teknik ini menuntut kita untuk:

  1. Memiliki strategi yang tersusun dengan baik;
  2. Inisiatif SEO on site dan off site yang bervariasi;
  3. Konten yang berkualitas;
  4. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus menerus.

Tetapi imbal balik white hat SEO akan tampak nyata.

Pada artikel ini kita akan membahas teknik SEO lama yang harus anda hindari, atau jika tidak website anda bisa mendapatkan penalti.

1.     Penjejalan kata kunci

Dahulu, staff pemasaran dapat memproduksi banyak konten ringan yang tidak memberikan banyak nilai kepada para pembacanya tetapi masih bisa tampil di hasil penelusuran tertinggi. Keyword stuffing atau penjejalan kata kunci adalah strategi yang jamak dilakukan karena caranya mudah.

Marketer tinggal mengidentifikasi keyword apa yang ingin mereka naikkan dan kemudian membuat konten yang fokus pada topic tapi tidak membahasnya dengan terlalu dalam dan memenuhi konten tersebut dengan keyword terkait.

2.     Hanya melakukan optimasi untuk desktop

Dahulu, optimasi website untuk pengguna hand phone bukan menjadi fokus utama. Tetapi bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini akan menjadi hal paling dasar di masa depan.

Kini website yang hanya melakukan dioptimasi untuk pengguna desktop akan jatuh dari Google index dan gambar atau aset apapun yang tampil di website tersebut juga akan jatuh /menghilang.

3.     Keyword hanya digunakan untuk menarget traffic dan bukan maksud pencarian customer

Dahulu, marketers akan memasukkan kata kunci yang populer (meskipun tidak berhubungan dengan konten) di konten mereka untuk meningkatkan traffic. Bagaimanapun sekalinya pengunjung membuka website mereka, pengunjung tersebut tidak akan melakukan tindakan apapun karena apa yang mereka sediakan tidak cocok dengan maksud pencarian pengunjung tersebut.

Meskipun keyword dalam jumlah banyak akan menarik traffic pada website anda, menargetkan keyword yang tidak relevan dengan brand anda akan mengakibatkan luka yang serius.

4.     Penggunaan Internal link yang tidak natural

Jika anda berulangkali merujuk pada tulisan pada halaman paling atas website anda dengan teks tautan dan dengan cara yang tidak make sense atau terasa natural, website anda akan ditandai oleh Google.

5.     Halaman yang berbeda untuk variasi keyword yang berbeda

Pada suatu titik, untuk mendapatkan posisi teratas di mesin pencarian menuntut anda untuk membuat halaman khusus untuk varaisi keyword yang ingin anda naikkan. Beberapa tahun lalu cara ini 100% diterima, tetapi kini taktik ini berpotensi membuat keyword cannibalization.

6.     Footer yang berisi spam

7.     Cloaking

Cloaking adalah teknik lanjutan atau ahli dari black hat SEO. Teknik ini bertujuan untuk memanipulasi msin pencari. Marketers masih bisa mndapatkan poin untuk ranking sembari menyediakan pengalaman yang bagus untuk pengguna.

Selain itu, marketer akan menggabungkan teknik ini dengan keyword yang tidak relevan dengan yang dicari pengguna untuk meningkatkan traffic. Contoh anda mencari “puppy lucu” di Google dan malah mendapatkan situs penjualan rumah.

8.     Menukar konten (Content Swapping)

Teknik ini adalah cara lain untuk memanipulasi algoritma Google untuk mendapatkan ranking pada konten terkait. Kurang lebih caranya seperti ini:

  • Rilis konten anda di website;
    • Tunggu Google untuk memberikan indeks pada konten tersebut;
    • Verifikasikan bahwa halaman tersebut sedang tampil di mesin pencarian;
    • Block halaman tersebut atau bahkan keseluruhan website agar tidak bisa di indeks oleh Google;
    • Tukar konten dengan konten yang sebenarnya ingin anda tampilkan.

Contoh sederhananya adalah website anda awalnya mempublikasikan tentang rokok tetapi kemudian anda tukar dengan konten yang terlarang. Saat ini Google akan segera mengahpus halaman yang di blok dari indeks.

baca juga

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top