seo.or.id – Panduan dalam Memilih Responsive WordPress Theme , WordPress menjadi salah satu CMS yang sangat banyak digunakan dalam menciptakan suatu website. Penciptaan suatu website tidaklah tampak mudah. Banyak proses yang perlu dilalui untuk bisa menghasilkan website yang bagus dan sempurna.
Salah satu proses yang terkesan biasa dan dianggap enteng adalah pemilihan tema website.
Banyak pencipta website yang menggunakan tema-tema yang beredar di internet lantaran tidak bisa coding atau tidak ingin merepotkan diri.
Di samping itu juga WordPress sebagai CMS menyediakan tema default yang tidak kalah bagus dengan tema-tema tersebut.
Panduan dalam Memilih Responsive WordPress Theme
Namun, bagaimana jika ternyata tema yang dipasang itu, tidak tampak menarik maupun sesuai dengan website yang telah diciptakan?
Apalagi kalau ternyata tema tersebut tidaklah responsive. Sehingga bisa memberikan efek buruk terhadap website itu sendiri.
Baik itu terhadap pengalaman pengunjung, maupun terhadap posisi di hasil halaman pencarian.
Maka, memilih tema website yang responsive adalah jalan terbaik untuk menanggulangi berbagai masalah di kemudian hari.
Mengapa Memilih Tema yang Responsif?
Tema responsive merupakan tema website yang bersifat fleksibel.
Maksudnya adalah tampilan website akan menyesuaikan dengan perangkat dan ukuran layar yang dipakai saat mengunjungi laman website.
Tema responsive sangat direkomendasikan untuk semua website di internet. Karena banyak efek baik yang akan dirasakan bagi website itu sendiri.
Efek yang pasti didapatkan adalah tampilan website akan tetap bagus dan sesuai dengan yang rencana tampilan website.
Lalu, apakah tema biasa tidak memberikan efek yang bagus seperti tema yang responsive? Bisa jadi.
Tema yang biasa, atau tidak responsive, tidak akan memberikan performa yang serupa di berbagai perangkat yang digunakan.
Bisa saja akan terjadi malfungsi fitur yang telah disematkan.
Berfungsi baik saat diakses melalui desktop. Tetapi tidak berfungsi apa-apa saat diakses melalui smartphone, bahkan merusak kenyamanan kunjungan.
Tentu hal ini sangat menyebalkan, dan tentunya bisa saja pengunjung akan langsung meninggalkan website.
Alhasil, persentase bounce rate akan meningkat.
Menjadi salah satu bagian pemfaktoran pemeringkatan
Yup, tema website yang bersifat responsive menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam menentukan posisi di halaman hasil pencarian.
Google, tepatnya pada 1 Juli 2019, dalam perihal ini menjadikan pengindeksan berdasarkan mobile-first merupakan salah satu dari sekian banyak faktor pemeringkatan.
Mobile-first sendiri diartikan dengan pengindeksan website dengan tampilan yang dapat menyesuaikan dengan baik dan ramah perangkat mobile.
Bahkan tidak mengurangi performa yang dirasakan dari penggunaan segala perangkat, terutama perangkat mobile seperti tablet atau smartphone.
Sehingga, menggunakan tema yang responsive adalah sebuah pilihan yang tepat dalam pertimbangan dalam penerapan tema di website.
Penggunaannya akan memenuhi faktor pemeringkatan mobile-first indexing, dan akan dapat bersaing dengan peluang yang besar dalam mendapatkan posisi yang menguntungkan di halaman pencarian.
Tips dalam Memilih Tema WordPress yang Responsif
Bagi sebagian orang, memilih tema itu membingungkan. Karena banyak pilihan tema yang bagus untuk bisa diterapkan di website.
Cantik, modern, dan indah dipandang menjadi pilihan yang sering dituju dalam pemilihan tema.
Tetapi, jika berbicara memilih tema yang responsive, tentu tidak sekedar itu saja. Butuh detail tambahan yang perlu dipertimbangkan untuk pemilihannya.
Tidak bisa sembarangan, karena biasanya tema yang responsive digunakan dengan tujuan tampilan website lebih dinamis, fleksibel, dan menjadi bagian dari keberhasilan strategi SEO website.
Berikut beberapa tips yang berguna dalam pemilihan tema yang responsive untuk website dengan CMS WordPress.
1. Sesuaikan dengan niche website
Sebelum melakukan penciptaan suatu website, tentu telah melalui pertimbangan dan perencanaan akan berjalan dan dibawa kemana website tersebut.
Maksudnya adalah apa yang akan menjadi pembahasan di dalamnya, dan apa saja tujuan dari kehadirannya.
Biasanya, sebuah website akan ditentukan niche apa yang akan dibahas, dan ini adalah hal yang paling utama.
Sehingga, dalam pemilihan tema responsive, harus disesuaikan dengan niche dari website tersebut.
Sebagai contoh, jika niche konten yang dibahas di website adalah tentang fashion.
Maka tema yang cocok diterapkan adalah tema yang fokus terhadap penampilan gambar dan paduan kalimat yang bisa terbaca jelas.
Jika tidak, maka isi dari konten website fashion tersebut tidak akan dipresentasikan dengan maksimal dan efisien.
2. Desain tampak menarik namun ringan
Desain yang flat dan tidak tampak menarik tentu akan membosankan. Apalagi kalau perpaduan warna yang tidak sinkron dan terlalu kontras.
Sehingga, biasanya akan memilih tema yang modern dan dinamis dengan perpaduan warna yang apik.
Tetapi, tidak serta merta begitu saja. Butuh pertimbangan juga terkait dengan keringanan dari tema tersebut.
Jika tema tersebut termasuk “berat”, maka sudah tentu loading speed dari halaman website akan berpengaruh.
Dan bagi pengunjung yang memiliki koneksi yang tidak lancar, tentu proses menampilkan halaman akan lebih lambat.
Alih-alih membaca isi konten, pengunjung akan pergi dari halaman website sebelum seluruhnya ditampilkan.
Sehingga, persentase bounce rate meningkat.
3. Penting: Mobile-Friendly dan fleksibel di segala ukuran layar
Hal penting dalam pemilihan tema wordpress adalah yang sudah mobile-friendly.
Artinya tampilan website bisa muncul dengan sempurna dan sesuai di perangkat mobile, seperti tablet atau smartphone.
Perihal ini didukung oleh data yang menunjukkan kalau 63% dari pengguna mesin pencari populer, Google, mengakses internet dengan perangkat mobile.
Sehingga, mobile-friendly ini menjadi salah satu faktor pemeringkatan di halaman hasil pencarian.
Maka, dengan memilih tema responsive yang mobile-friendly, tentu akan mendulang traffic organik lebih banyak.
4. Cocok dengan segala software browser
Terkadang, terdapat beberapa tema wordpress yang tidak terbaca dengan baik oleh browser.
Jika terjadi hal tersebut, maka penampilan dari halaman website tidak akan sempurna, bahkan menampilkan halaman yang buruk atau tidak selesai konstruksinya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, tema responsive yang akan dipilih disarankan untuk mengecek validasinya dengan menggunakan tools validator.
Contoh tools validator yang sering digunakan adalah HTML Validator dan CSS Validator yang diusung oleh W3C.
Dengan menggunakannya, jika HTML tema responsive valid, maka bisa dipastikan halaman website dapat tampil sempurna di setiap browser yang beredar digunakan.
5. Bisa di-customize dan dipasang plugin
Tentu dengan menggunakan CMS WordPress, website bisa memasang plugin yang bisa mendongkrak kedinamisan halaman dan SEO website.
Tidak semua tema yang dipasang di website wordpress bisa dipasang plugin atau di-customize tampilannya.
Biasanya ini terjadi pada tema-tema yang gratis karena dibatasi oleh pembuatnya.
Ada harga, ada barang. Slogan ini cocok di segala situasi dan tempat.
Pertimbangkan mau menggunakan tema responsive yang gratis atau yang berbayar.
Jika menggunakan yang gratis, biasanya terdapat batasan fitur dan penggunaannya kalau dibandingkan dengan versi premium/berbayar.
Kalau telah memiliki budget untuk membeli versi premium, maka disarankan untuk menggunakannya.
Walau begitu, versi gratis juga tidak kalah bagus. Maka, sesuaikan dengan kondisi dari website.
baca juga
Akhir Kata
Penerapan tema responsive bagi suatu website memberikan banyak sekali manfaat yang akan dirasakan.
Apalagi dengan fitur tema responsive yang bisa menyesuaikan dengan perangkat mobile yang disebut dengan mobile-friendly yang menjadi salah satu faktor pemeringkatan di mesin pencarian.
Sehingga, strategi SEO website akan semakin berpeluang besar dalam mencapai tujuan untuk meraih posisi yang menguntungkan dan mendapatkan traffic organik yang besar.